Sebelum memutuskan untuk menjadi Pelatih sepakbola, kebanyakan para pelatih tersebut menjadi pemain sepakbola profesional. Sehingga pengalaman dalam bermain sepakbola bisa menjadi patokan untuk menjadi racikan strategi di atas lapangan ketika menjadi Pelatih atau Manajer suatu klub sepakbola.
Tetapi, Lima Pelatih yang kami susun ini mungkin cukup berbeda dari Pelatih lainnya. Tim Bolanet menyusun lima Pelatih Sepakbola yang tidak mempunyai bakat bermain sepakbola khususnya menjadi pemain sepakbola profesional. Walupun tidak mempunyai catatan apik sebagai pemain sepakbola, para pelatih ini malah berhasil mendapatkan beberapa prestasi.
1. Arsene Wenger
Pelatih asli Prancis ini sebelum memutuskan menjadi pelatih ialah pemain sepakbola. Sayangnya ia hanya berkarir di klub-klub sepakbola amatir Prancis. Setelah berhasil mendapatkan diploma kepelatihan tahun 1981, Wenger segera melatih klub pertamanya Nancy pada tahun 1984. Walaupun tidak mempunyai catatan apik sebagai pemain sepakbola, Wenger mampu membayarnya melalui raihan gelar saat menjadi Pelatih.
Prestasi:
AS Monaco:
Juara Ligue 1: 1987-88
Coupe de France: 1990-91
Nagoya Grampus:
Juara Piala Emperor: 1995
Juara Piala Super Jepang: 1996
Arsenal:
Premier League: 1997-98, 2001-02, 2003-04
FA Cup: 1997-98, 2001-02, 2002-03, 2004-05
FA Community Shield: 1998, 1999, 2002, 2004
Prestasi:
AS Monaco:
Juara Ligue 1: 1987-88
Coupe de France: 1990-91
Nagoya Grampus:
Juara Piala Emperor: 1995
Juara Piala Super Jepang: 1996
Arsenal:
Premier League: 1997-98, 2001-02, 2003-04
FA Cup: 1997-98, 2001-02, 2002-03, 2004-05
FA Community Shield: 1998, 1999, 2002, 2004
2. Gerard Houllier
Houllier sebelum memutuskan untuk menjadi Pelatih sepakbola pernah bekerja menjadi tenaga pengajar, ia bahkan sempat dipercaya untuk memimpin sekolah di Prancis. tetapi nampaknya Gerard Houllier tidak bisa menjauh dari lapangan. Pada umur 26 tahun, Gerard Houllier memutuskan untuk menjadi Pelatih sepakbola dengan klub pertamanya ialah AC Le Touquet.
Prestasi:
PSG:
Ligue 1: 1985–86
Liverpool:
FA Cup: 2000–01
League Cup: 2000–01, 2002–03
FA Community Shield: 2001
UEFA Cup: 2000–01
UEFA Super Cup: 2001
Prestasi:
PSG:
Ligue 1: 1985–86
Liverpool:
FA Cup: 2000–01
League Cup: 2000–01, 2002–03
FA Community Shield: 2001
UEFA Cup: 2000–01
UEFA Super Cup: 2001
3. Arrigo Sacchi
Pelatih asal Italia ini mencuat saat berhasil membawa AC Milan menjadi tim sepakbola yang mendunia. Sama seperti dengan yang lainnya, Sacchi hanya bermain sepakbola di klub amatir Italia seperti Fusignano CF dan Bellaria. Bahkan sebelum menjadi Pelatih sepakbola profesional Arrigo Sacchi bekerja sebagai penjual sepatu.
Prestasi:
AC Milan
Serie A : 1987-88
Supercoppa Italiana: 1988
European Cup: 1988–89, 1989–90
European Supercup: 1989, 1990
Intercontinental Cup: 1989, 1990
Prestasi:
AC Milan
Serie A : 1987-88
Supercoppa Italiana: 1988
European Cup: 1988–89, 1989–90
European Supercup: 1989, 1990
Intercontinental Cup: 1989, 1990
4. Andre Villas-Boas
Pelatih asal Portugal ini malah tidak pernah bermain sepakbola sama sekali sebelum menjadi Pelatih profesional. Kemampuan meracik strategi didapatkannya setelah menjadi asisten pelatih dari Jose Mourinho. Pelatih muda ini akhirnya mencuat setelah berhasil membawa Porto menjuarai tiga gelar sekaligus di tahun 2010.
Prestasi:
Porto:
Primeira Liga: 2010–11
Piala Portugal: 2010–11
UEFA Europa League: 2010–11
Prestasi:
Porto:
Primeira Liga: 2010–11
Piala Portugal: 2010–11
UEFA Europa League: 2010–11
5. Jose Mourinho
Inilah Pelatih Top yang kurang beruntung dalam karir sepakbola tetapi mendapatkan banyak gelar sebagai Pelatih Sepakbola. Jose Mourinho sendiri sempat memperkuat klub-klub Portugal tetapi karena keterbatasan fisiknmya, Mourinho memutuskan untuk berkonsentrasi sebagai Pelatih.
Ia pernah menjadi Asisten Pelatih dari Sir Bobby Robson saat melatih Sporting CP dan Porto. Selain Bobby Robson, Mourinho juga pernah menjadi Asisten Pelatih dari Louis Van Gaal saat melatih Barcelona. Prestasi yang didapatkan dari Jose Mourinho pun juga tidak sedikit.
Prestasi:
Porto:
Primeira Liga: 2002–03, 2003–04
Piala Portugal: 2002–03
UEFA Champions League: 2003–04
UEFA Cup: 2002–03
Chelsea:
Premier League: 2004–05, 2005–06
FA Cup: 2006–07
Football League Cup: 2004–05, 2006–07
FA Community Shield: 2005
Internazionale:
Serie A: 2008–09, 2009–10
Coppa Italia: 2009–10
Supercoppa Italiana: 2008
UEFA Champions League: 2009–10
Real Madrid:
La Liga: 2011–12
Copa del Rey: 2010–11
Piala Super Spanyol: 2012
Ia pernah menjadi Asisten Pelatih dari Sir Bobby Robson saat melatih Sporting CP dan Porto. Selain Bobby Robson, Mourinho juga pernah menjadi Asisten Pelatih dari Louis Van Gaal saat melatih Barcelona. Prestasi yang didapatkan dari Jose Mourinho pun juga tidak sedikit.
Prestasi:
Porto:
Primeira Liga: 2002–03, 2003–04
Piala Portugal: 2002–03
UEFA Champions League: 2003–04
UEFA Cup: 2002–03
Chelsea:
Premier League: 2004–05, 2005–06
FA Cup: 2006–07
Football League Cup: 2004–05, 2006–07
FA Community Shield: 2005
Internazionale:
Serie A: 2008–09, 2009–10
Coppa Italia: 2009–10
Supercoppa Italiana: 2008
UEFA Champions League: 2009–10
Real Madrid:
La Liga: 2011–12
Copa del Rey: 2010–11
Piala Super Spanyol: 2012
ConversionConversion EmoticonEmoticon