Aksi Comeback Terbaik di Jagat Sepakbola


Beberapa waktu yang lalu kita disajikan perjuangan epik yang dilakukan oleh timnas Swedia ketika menahan imbang Tim Panser Jerman dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2014 zona Eropa.

Semangat pantang menyerah serta keputusan tepat pelatih Swedia dalam menerapkan strategi sangat layak untuk diapresiasi dengan dua jempol.

Swedia tertinggal 4 gol dalam waktu kurang dari satu jam namun akhirnya mampu memanfaatkan waktu yang tersisa untuk menyamakan kedudukan.

Keteledoran punggawa Jerman tersebut sangatlah ironis, karena Jerman selama ini dikenal dengan julukan Tim Panser yang mempunyai gaya staying power dan kerap menyusahkan lawan-lawannya sampai akhir pertandingan.

Perjuangan Swedia in pun layak dicatat dalam 'comeback' terbaik sepanjang masa di jagat sepakbola dunia. Siapa lagi yang pernah menyuguhkan semangat bertanding yang luar biasa tersebut? Ini dia daftarnya.

- Hungaria 2-3 Jerman Barat (Piala Dunia 1954)


Pertandingan ini dikenang dengan sebutan "Das Wunder von Bern" atau "Keajaiban Bern".

Dalam pertandingan final Piala Dunia 1954, Jerman Barat berhasil mengkandaskan generasi emas Hungaria yang belum pernah mengalami kekalahan dalam 32 pertandingan terakhir mereka.

Hungaria unggul dua gol terlebih dahulu melalui legenda mereka, Ferenc Puskas dan Zoltan Czibor. Namun Jerman Barat menunjukkan semangat juang layaknya sekumpulan serdadu dan berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2 yang bertahan hingga akhir pertandingan dan memaksakan perpanjangan waktu.

Adalah Helmut Rahn yang berhasil mencetak gol ke gawang Hungaria dan menyegel kemenangan bersejarah tersebut di angka 2-3. Ini merupakan trofi Piala Dunia pertama Jerman Barat, dan menariknya skuad Jerman Barat saat itu bukanlah berisi pemain-pemain sepakbola profesional namun pemain-pemain amatir. Benar-benar sebuah keajaiban.

- Charlton Athletic 7-6 Huddersfield Town (Liga Inggris 1957)

Ini adalah comeback terbaik dalam sejarah sepakbola Inggris dan dunia.

Charlton harus bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-17 karena kapten mereka, Derek Ufton, mengalami cedera (aturan pergantian pemain belum diterapkan).

The Addicks (julukan Charlton Athletic) harus tertinggal 1-2 di akhir babak pertama. Tidak hanya itu, di babak kedua Charlton malah harus tertinggal 1-5 dari Huddersfield. Namun semangat pemain Charlton membuktikan bahwa tidak ada yang mustahil. Mereka berhasil membalik keadaan menjadi 6-5 melalui gol-gol Johnny Summers (5 gol) dan John Ryan (1 gol).

Tim tamu sempat menyamakan kedudukan menjadi 6-6, namun di menit ke-89 Ryan mencetak gol dan menyegel kemenangan Charlton Athletic 7-6.

- Prancis 4-5 Yugoslavia (Piala Eropa 1960)

Dalam partai semifinal Piala Eropa 1960, Prancis tampaknya sudah mengenggam tiket melaju ke final dan bermimpi menjadi kampiun dalam edisi perdana Piala Eropa. Di menit ke-75, mereka masih unggul 4-2 atas lawannya Yugoslavia. Namun rakyat Prancis yang berada di Parc des Princes harus tertunduk lesu setelah Yugoslavia mampu mebalikkan keadaan menjadi 4-5 dalam waktu empat menit.

- Korea Utara 3-5 Portugal (Piala Dunia 1966)

Kedua tim bertemu di babak perempat-final Piala Dunia 1966. Sebagai tim kejutan, Korea Utara berhasil unggul 3-0 dalam 25 menit pertama pertandingan. Namun akhirnya Portugal mampu bangkit dan membalikkan keadaan menjadi 3-5 melalui 4 gol Eusebio (menit 27', 43', 56', 59') dan Jose Augusto di menit ke-80.

- Jerman Barat 3-2 Inggris (Piala Dunia 1970)

Perempat-final Piala Dunia 1970 yang dihelat di Meksiko mempertemukan dua raksasa Eropa, Jerman Barat vs Inggris. Tim Panser datang dengan mengusung dendam di PD sebelumnya, sedangkan The Three Lions datang sebagai juara bertahan. Laga berlangsung sengit dengan keunggulan 0-2 kubu Inggris yang bertahan hingga paruh akhir babak kedua.

Namun semangat juang Jerman Barat tidak luntur. Di menit ke-68, Franz Beckenbauer mencetak gol untuk memperkecil ketertinggalan dan disusul gol Uwe Seeler (menit 76') untuk memaksakan babak perpanjangan waktu.

Di babak extra-time, Jerman Barat akhirnya menuntaskan dendam mereka melalui tendangan voli Gerd Muller.

- Werder Bremen 5-3 Anderlecht (Liga Champions 1993/94)

Anderlecht berhasil unggul 0-3 dari tuan rumah Bremen hingga Wynton Rufer berhasil memperkecil ketertinggalan timnya di menit ke-66. Namun Bremen yang kala itu diarsiteki oleh Otto Renhagel menciptakan sebuah keajaiban dengan memberondong gawang Anderlecht dengan 4 gol di 17 menit akhir pertandingan dan memastikan kemenangan dengan skor 5-3.

- Bayern Munich 1-2 Manchester United (Liga Champions 1998/99)


Final Liga Champions 1998/99 di Camp Nou merupakan momen yang tak akan terlupakan oleh fans dari kedua tim.

Bayern Munich sudah unggul di menit ke-6 melalui Mario Basler dan terus mendominasi laga hingga menit-menit akhir pertandingan. Ketika fans Munich sudah bersiap untuk berpesta merayakan keberhasilan timnya meraih trofi tertinggi antar klub Eropa tersebut, mereka harus dikagetkan dengan semangat dan mental juara yang dimiliki oleh 'Setan Merah'.

Dua tendangan corner David Beckham di injury-time berhasil dikonversi menjadi gol oleh Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solskjaer. Fans United pun bersorak dan merayakan keberhasilan timnya mengangkat trofi Liga Champions, sekaligus menggenapi sukses mereka musim 1998/99 sebagai the treble winners.

- AC Milan 3-3 Liverpool (Liga Champions 2004/05)

Stadion Ataturk di Kota Istanbul - Turki menjadi saksi aksi comeback yang dilakukan oleh pasukan Merseyside dalam partai final Liga Champions 2004/05 melawan AC Milan. Liverpool yang tertinggal 3-0 di babak pertama berhasil menyamakan kedudukan dalam waktu enam menit melalui gol Steven Gerrard (menit 54'), Vladimir Smicer (menit 56'), dan Xabi Alonso (menit 60').

Pertandingan harus diselesaikan melalui drama adu penalti dan Liverpool sukses menyempurnakan aksi comeback mereka dengan mengkandaskan perlawanan Rosoneri dengan skor 2-3.

- Inter Milan 3-2 Sampdoria (Serie A 2004/05)

Pertandingan ini merupakan duel menarik kala itu. Kedua tim sama-sama mempunyai poin 27 dan beriringan dalam klasemen sementara di posisi keempat dan kelima. Inter yang diunggulkan untuk mampu membenamkan Il Samp malah tampil mengecewakan dan harus tertinggal 0-1 di ujung babak pertama oleh goal Max Tonetto. Meskipun mendominasi pertandingan, Inter belum mampu memaksimalkan berbagai peluang yang mereka dapatkan. Inter malah harus kebobolan lagi di menit ke-83 oleh gol Vitaliy Kutuzov. Namun keajaiban terjadi setelah Obefemi Martins mampu menjebol gawang Sampdoria di menit ke-88, yang lalu diikuti oleh gol Christian Vieri dan Alvaro Recoba di injury-time untuk memastikan kemenangan 3-2 Inter Milan atas Sampdoria.

- Jerman 4-4 Swedia (Pra-Piala Dunia - 2012)

Pertandingan ini bisa dikatakan adalah laga antara 'keteledoran Jerman vs semangat juang Swedia'. Tertinggal 4-0 hingga menit ke-62, Swedia berhasil mengejar dan menyamakan kedudukan menjadi 4-4. Ini pertama kalinya Jerman gagal menang setelah unggul empat gol.

What a nice comeback! []

SUMBER
Previous
Next Post »

ConversionConversion EmoticonEmoticon

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
=)D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p
:ng
:lv
Thanks for your comment