1. Orang dulu seringkali menyetel jam mereka beberapa menit lebih cepat dari yang semestinya. Misalnya 10 menit lebih awal atau bahkan lebih. Tujuannya adalah untuk menghindari keterlambatan. Misalnya ketika ingin memulai aktivitas pagi hari dan persiapan ke sekolah atau kantor. Namun cara ini tergolong aneh, lama kelamaan kitapun menyadari bahwa jam itu toh sudah dipercepat dari aslinya. Buat apa terburu-buru? Kan masih ada waktu 10 menit?
2. Jumlah pemakai jam tangan menurun terus menerus. Fungsinya kini banyak digantikan dengan ponsel. Untuk melihat patokan waktu, orang sekarang seringkali mengandalkan ponsel mereka tanpa lagi menggunakan jam tangan
3. Jam tangan kini lebih bersifat aksesoris ketimbang fungsional. Seseorang yang memakai jam tangan, lebih cenderung untuk penampilan dibanding untuk mengetahui patokan waktu. Oleh karena itu, tidak sedikit jam tangan mania yang memiliki koleksi jam tangan lebih dari 1
4. Jarum detik pada jam mulai berkurang perannya. Dahulu setiap jam dilengkapi dengan 3 jenis jarum : jarum jam, jarum menit dan jarum detik. Namun kini rata-rata jam, terutama jam tangan, sudah tidak lagi member peran pada fungsi jarum detik. Bahkan kebanyakan jam tangan sekarang sudah bermodel digital yang tanpa jarum sama sekali. Ini sangat identik dengan kondisi masyarakat, dimana yang kecil seringkali dilupakan dan dieliminir, padahal pergerakkan ”yang besar” juga ditentukan “yang kecil”.
5. Jam Tangan Defakto adalah jam tangan yang hanya memiliki 1 jarum jam
6. Equation Watch adalah jam tangan paling rumit dari sisi angka penunjukknya, karena yang tertulis bukan angka jelas, namun berupa rumus matematika tingkat tinggi.
Nah, berapa jam tangan yang kamu punya?
ConversionConversion EmoticonEmoticon