Penghargaan Ballon D'or sukses digelar pada tanggal 13 januari lalu. Tapi dibalik Kesuksesan itu, muncul beberapa konspirasi di kalangan Masyarakat.
berikut ulasannya:
Deadline atau batas waktu bagi para pelatih timnas dan kaptenya plus sejumlah jurnalis untuk mengajukan 3 nama pilihan calon penerima Ballon d'Or semula ditetapkan pada 15 November lalu, beberapa jam setelah play-off pertama kualifikasi Piala Dunia 2014. Dengan deadline itu, sayap Bayern Muenchen Franck Ribery menjadi favorit teratas dalam bursa prediksi. Akan tetapi, tanggal itu lalu diperpanjang hingga 29 November Setelah Ronaldo mencetak Hattrick ke gawang Swedia pada laga play off piala dunia sekaligus membawa negaranya berlaga di brazil.
Dengan perpanjangan deadline itu, 3 pemain yang telah dipilih boleh diubah sesuai performa terakhirnya. Artinya, Cristiano Ronaldo menjadi jauh lebih menonjol karena tampil spektakuler lewat hatrik ke gawang Swedia, sekaligus meloloskan Portugal ke Brasil 2014. Dari 3 pemain pilihan, Messi diperkirakan berada di posisi ketiga karena penampilannya agak tenggelam menyusul sederet cedera.
Nyatanya, Cristiano Ronaldo berada diposisi pertama menyusul Lionel Messi di posisi ke 2 dan ribery di posisi ke 3. selain beberapa fakta diatas,,Dilansir Soccerway, telah terjadi sebuah kesepakatan antara FIFA dan sponsor utama Messi, Adidas, yang sepertinya akan menjegal langkah CR7 dan Ribery. Usaha menjegal keduanya tampak dari kesepakatan FIFA dan Adidas. Walaupun akhirnya berita konspirasi itu cuma isapan jempol belaka,,karena yang menang adalah Cristiano Ronaldo.
Keberhasilan Cristiano Ronaldo menyabet FIFA Ballon d'Or 2013 sedikit ternoda dengan munculnya skandal perubahan suara para pemilih. Hal itu diungkapkan beberapa pelatih timnas yang mengklaim suaranya telah diganti.
Adalah media Denmark, BT, dan media Norwegia, Dagbladet, yang secara bersamaan mempublikasikan kecurangan tersebut. Skandal ini terkuat berkat pengakuan pelatih timnas Bolivia, Equatorial Guinea, Republik Dominika, Fiji, Kuwait dan Vanuatu.
"Saya rasa ada sedikit kekacauan di sini. Saya memilih Zlatan Ibrahimovic," kata pelatih Kuwait asal Brasil, Jorvan Vieira, seperti dilansir 101greatgoals. Namun dalam daftar FIFA, Vieira memilih Lionel Messi, Neymar baru kemudian Ronaldo.
Pelatih timnas Fiji, Juan Carlos Buzzetti, juga mengalami hal serupa. Menurutnya, ia tak pernah memilih Robert Lewandowski. "Saya pilih Ronaldo, Messi dan Ribery. Saya tidak memilih Lewandowski, dia tak sebanding dengan ketiganya," kata Buzzetti.
Hal senada diungkapkan pelatih timnas Albania, Giovanni Di Biasi. "Saya memberikan 5 poin untuk Ronaldo, 3 untuk Messi dan 1 untuk Ibrahimovic. Saya tak memberikan 5 poin untuk Ibra. Ini omong kosong dan bohong," kata pelatih asal Italia itu.
Sebelumnya, pelatih timnas Qatar, Fahad Al Zarraa bahkan mengaku dipaksa presiden Asosiasi Sepakbola Qatar untuk memilih Ronaldo. "Saya diminta oleh presiden saya untuk memilih Ronaldo untuk membantu membersihkan nama Sepp Blatter (presiden FIFA) sebagai apresiasi membawa Piala Dunia ke sini," kata Al Zarraa.
Skandal ini memunculkan spekulasi bahwa Blatter mau tak mau memang harus memenangkan Cristiano Ronaldo. Maklum, Blatter selama ini menerima kritikan karena dianggap menganakemaskan Lionel Messi.
Adalah media Denmark, BT, dan media Norwegia, Dagbladet, yang secara bersamaan mempublikasikan kecurangan tersebut. Skandal ini terkuat berkat pengakuan pelatih timnas Bolivia, Equatorial Guinea, Republik Dominika, Fiji, Kuwait dan Vanuatu.
"Saya rasa ada sedikit kekacauan di sini. Saya memilih Zlatan Ibrahimovic," kata pelatih Kuwait asal Brasil, Jorvan Vieira, seperti dilansir 101greatgoals. Namun dalam daftar FIFA, Vieira memilih Lionel Messi, Neymar baru kemudian Ronaldo.
Pelatih timnas Fiji, Juan Carlos Buzzetti, juga mengalami hal serupa. Menurutnya, ia tak pernah memilih Robert Lewandowski. "Saya pilih Ronaldo, Messi dan Ribery. Saya tidak memilih Lewandowski, dia tak sebanding dengan ketiganya," kata Buzzetti.
Hal senada diungkapkan pelatih timnas Albania, Giovanni Di Biasi. "Saya memberikan 5 poin untuk Ronaldo, 3 untuk Messi dan 1 untuk Ibrahimovic. Saya tak memberikan 5 poin untuk Ibra. Ini omong kosong dan bohong," kata pelatih asal Italia itu.
Sebelumnya, pelatih timnas Qatar, Fahad Al Zarraa bahkan mengaku dipaksa presiden Asosiasi Sepakbola Qatar untuk memilih Ronaldo. "Saya diminta oleh presiden saya untuk memilih Ronaldo untuk membantu membersihkan nama Sepp Blatter (presiden FIFA) sebagai apresiasi membawa Piala Dunia ke sini," kata Al Zarraa.
Skandal ini memunculkan spekulasi bahwa Blatter mau tak mau memang harus memenangkan Cristiano Ronaldo. Maklum, Blatter selama ini menerima kritikan karena dianggap menganakemaskan Lionel Messi.
(dari berbagai sumber)
ConversionConversion EmoticonEmoticon