Asal Mula Vampir


Vampir, manusia penghisap darah merupakan legenda yang sangat populer di dunia. Apalagi kisahnya sering diangkat dalam film-film dengan berbagai versi.

Di  tatanan kehidupan masyarakat Eropa kuno, rupanya mengenal teror vampir sebagai biang dari segala kemalangan yang melanda desa setempat. Sosok vampir selalu disalahkan apabila ada wabah penyakit mematikan yang tersebar dengan cepat, ternak-ternak mati tanpa sebab dan hasil pertanian yang gagal karena kemarau panjang.
 
donlike.com

Kemudian atas dasar keyakinan religius masyarakat yang masih dangkal, kesalahan dan tuduhan sering kali ditimpakan kepada orang-orang yang telah meninggal. Orang yang dinilai meninggal secara tidak wajar dicurigai bangkit dari kubur dan menyebarkan teror.

Kecurigaan berujung pada penggalian kembali makam orang yang dicurigai. Orang awam menganggap bahwa mayat yang telah dikubur akan mengalami pembusukan dengan cepat.

Namun tidak ada yang tahu bahwa jika mayat disegel secara rapat di dalam peti dan dimakamkan pada saat musim dingin, proses pembusukan bisa tertunda selama berminggu-minggu. Selain itu, jika mayat terlambat membusuk, perut dan usus akan mengembung dan mambuat darah naik ke mulut.

Jadilah ketika makam dibongkar, orang-orang menjadi terkejut dengan mayat yang masih utuh, ditambah darah yang mengalir dari mulut. Kemudian tersebarlah gosip bahwa mayat tersebut sering keluar ke malam hari dan menghisap darah.

Mitos tersebut pada awalnya mungkin hanya dikenal beberapa wilayah di Eropa saja. Dan, kepopuleran vampir ke seluas dunia berawal di akhir abad 19.

 
elftown.com

Ini berawal dari Novel karangan Bram Stoker berjudul Dracula yang terbit pertama kali pada bulan Mei 1897. Walau kuat dugaan, tokoh Pangeran Dracula yang diangkat dalam novel kemungkinan terinspirasi oleh sepak terjang seorang pangeran Rumania (Prince of Wallachia) bernama Vlad Tepes-atau dikenal juga dengan Vlad III (1431 – 1476) yang berjuang melawan kekaisaran Ottoman.

Vlad Tepes adalah sosok yang terkenal sangat kejam terutama kepada para tawanan perangnya. Tindakan brutal dan sadisnya sering kali dilakukan atas dasar kesenangan dan hiburan, seperti menancapkan korbannya di tiang pancang dan menusuk-nusuk tubuhnya hingga tewas.

Nah dari novel Bram Stoker ini kemudian muncul penulis-penulis lain yang mencoba mengangkat sosok Dracula maupun vampir dengan sosok lain ke dalam kisah fantasi mereka masing-masing, hingga sekarang.
Previous
Next Post »
Thanks for your comment