Apapun jawabannya, konsensus sangatlah sulit dicapai. Berikut ini adalah 10 alasan mengapa manusia dapat dikatakan terlahir dengan sifat dasar yang jahat.
10. Internet Trolls dan Flaming
Tidak butuh upaya lebih untuk menemukan bahwa orang-orang di Internet itu jahat. Dari komentar-komentar situs-situs ternama, Anda dapat dengan mudah menemukan banyak sekali dialog kasar yang menjelekkan sesamanya.
Bahkan dalam situs-situs ternama dengan komunitas aktif, Anda mungkin tidak akan dapat meng-upload gambar seekor anak anjing lucu tanpa ada 1 orangpun yang menjelek-jelekkannya.
Di sisi lain, jika Anda aktif di komunitas online seperti forum maka Anda akan sering dapat melihat keberadaan Internet Trolls dan Flamers. Internet Trolls sendiri adalah mereka yang sering membuat topik yang secara jelas akan menyebabkan banyak kontroversial terkait topik tersebut, dan kebanyakan topik itu tidak berhubungan dengan topik utama. Sedangkan Flamers adalah mereka yang selalu bertindak negatif dalam interaksinya.
Lalu apa alasan di balik tindakan itu? Banyak orang berpendapat alasannya adalah anonimitas yang memperbolehkan siapapun untuk berkata apapun secara bebas tanpa diketahui siapa dirinya.
Sedangkan yang lain berpendapat bahwa Internet adalah tempat yang "aman" untuk mencurahkan amarah. Apapun alasannya, anonimitas tersebut telah mengarah kepada kemunculan dari sifat alami manusia yang jahat.
Bahkan dalam situs-situs ternama dengan komunitas aktif, Anda mungkin tidak akan dapat meng-upload gambar seekor anak anjing lucu tanpa ada 1 orangpun yang menjelek-jelekkannya.
Di sisi lain, jika Anda aktif di komunitas online seperti forum maka Anda akan sering dapat melihat keberadaan Internet Trolls dan Flamers. Internet Trolls sendiri adalah mereka yang sering membuat topik yang secara jelas akan menyebabkan banyak kontroversial terkait topik tersebut, dan kebanyakan topik itu tidak berhubungan dengan topik utama. Sedangkan Flamers adalah mereka yang selalu bertindak negatif dalam interaksinya.
Lalu apa alasan di balik tindakan itu? Banyak orang berpendapat alasannya adalah anonimitas yang memperbolehkan siapapun untuk berkata apapun secara bebas tanpa diketahui siapa dirinya.
Sedangkan yang lain berpendapat bahwa Internet adalah tempat yang "aman" untuk mencurahkan amarah. Apapun alasannya, anonimitas tersebut telah mengarah kepada kemunculan dari sifat alami manusia yang jahat.
9. Perang Konstan
Sejarah manusia selalu digambarkan penuh dengan pertumpahan darah, alias perperangan. Sejak tahun 1900, jumlah perang yang telah terjadi di dunia ini adalah sekitar 249 perperangan dan telah merenggut lebih dari 100 juta nyawa manusia.
Memang, keadaan dunia sekarang ini jauh lebih baik daripada keadaan dunia terdahulu yang penuh dengan perperangan tapi walaupun tidak terlihat jelas, ancaman akan perperangan selalu ada di dunia ini, khususnya jika terkait perang nuklir.
Selain itu apabila kita melihat kembali ke dokumentasi-dokumentasi peperangan, maka kita akan dapat melihat bahwa beberapa orang terlahir untuk berperang dan mereka hidup sangat erat dengan senjata mereka.
Apakah perperangan jaman terdahulu tidak dapat diselesaikan dengan politik? Maka pertanyaan terpentingnya adalah apakah kita berperang karena keharusan atau keinginan?
Sejarah manusia selalu digambarkan penuh dengan pertumpahan darah, alias perperangan. Sejak tahun 1900, jumlah perang yang telah terjadi di dunia ini adalah sekitar 249 perperangan dan telah merenggut lebih dari 100 juta nyawa manusia.
Memang, keadaan dunia sekarang ini jauh lebih baik daripada keadaan dunia terdahulu yang penuh dengan perperangan tapi walaupun tidak terlihat jelas, ancaman akan perperangan selalu ada di dunia ini, khususnya jika terkait perang nuklir.
Selain itu apabila kita melihat kembali ke dokumentasi-dokumentasi peperangan, maka kita akan dapat melihat bahwa beberapa orang terlahir untuk berperang dan mereka hidup sangat erat dengan senjata mereka.
Apakah perperangan jaman terdahulu tidak dapat diselesaikan dengan politik? Maka pertanyaan terpentingnya adalah apakah kita berperang karena keharusan atau keinginan?
8. Tokoh-Tokoh Pintar Dalam Sejarah: Percaya Bahwa Manusia Memang Terlahir Jahat
Sigmund Freud sebagai Bapak dari ilmu psikoanalisis percaya bahwa manusia adalah tipe binatang paling kejam yang pernah ada di dunia. Mungkin itu karena ia hidup dalam jaman peperangan, yakni Perang Dunia 1 dan meninggal saat Perang Dunia 2 akan dimulai.
Tapi selain Freud, seorang filsuf Inggris, Thomas Hobbes juga memiliki pandangan yang serupa. Ia mendeskripsikan manusia sebagai sosok yang hidupnya suka "menyendiri, kasihan, mengerikan, kasar, dan berhidup pendek."
Ia percaya bahwa semua manusia dapat membunuh sesamanya, dan jika ada 2 orang yang menginginkan hal yang sama, peperangan akan terjadi. Seorang filsuf Cina, Xunzi, juga menyetujui hal itu dengan mengatakan bahwa: "Sifat dasar manusia itu jahat, dan kebaikan hanya terjadi karena adanya keinginan tersembunyi."
Berlawanan dengan pandangan Hobbes, filsuf Inggris, Jean-Jacques Rousseau mengatakan bahwa pada dasarnya manusia memang baik namun peradabanlah yang membuat manusia menjadi jahat.
Padahal jika kita melihat sisi lainnya, peradaban adalah konsekuensi dari perbuatan manusia dan dengan kata lain maka dapat dikatakan manusia sendirilah yang menciptakan kejahatan itu.
Sigmund Freud sebagai Bapak dari ilmu psikoanalisis percaya bahwa manusia adalah tipe binatang paling kejam yang pernah ada di dunia. Mungkin itu karena ia hidup dalam jaman peperangan, yakni Perang Dunia 1 dan meninggal saat Perang Dunia 2 akan dimulai.
Tapi selain Freud, seorang filsuf Inggris, Thomas Hobbes juga memiliki pandangan yang serupa. Ia mendeskripsikan manusia sebagai sosok yang hidupnya suka "menyendiri, kasihan, mengerikan, kasar, dan berhidup pendek."
Ia percaya bahwa semua manusia dapat membunuh sesamanya, dan jika ada 2 orang yang menginginkan hal yang sama, peperangan akan terjadi. Seorang filsuf Cina, Xunzi, juga menyetujui hal itu dengan mengatakan bahwa: "Sifat dasar manusia itu jahat, dan kebaikan hanya terjadi karena adanya keinginan tersembunyi."
Berlawanan dengan pandangan Hobbes, filsuf Inggris, Jean-Jacques Rousseau mengatakan bahwa pada dasarnya manusia memang baik namun peradabanlah yang membuat manusia menjadi jahat.
Padahal jika kita melihat sisi lainnya, peradaban adalah konsekuensi dari perbuatan manusia dan dengan kata lain maka dapat dikatakan manusia sendirilah yang menciptakan kejahatan itu.
7. Terlahir Dengan Dosa Alami
Dalam kepercayaan Kristen, setiap manusia yang lahir di dunia ini selalu terlahirkan dengan dosa alami. Semua itu diakibatkan karena kejatuhan manusia dalam dosa saat Adam dan Hawa memakan buah terlarang akibat godaan Si Iblis.
Bahkan ada berbagai pasal dan kitab di Alkitab yang menekankan hal itu, seperti Roma 3:10-12, Kejadian 3, Roma 5:12, dan seterusnya.
Seperti yang diketahui secara umum, sebagai konsekuensi dari perbuatan jahat maka terciptalah dosa. Hal ini berarti secara tidak langsung menekankan bahwa semua manusia memang terlahir jahat.
Dalam kepercayaan Kristen, setiap manusia yang lahir di dunia ini selalu terlahirkan dengan dosa alami. Semua itu diakibatkan karena kejatuhan manusia dalam dosa saat Adam dan Hawa memakan buah terlarang akibat godaan Si Iblis.
Bahkan ada berbagai pasal dan kitab di Alkitab yang menekankan hal itu, seperti Roma 3:10-12, Kejadian 3, Roma 5:12, dan seterusnya.
Seperti yang diketahui secara umum, sebagai konsekuensi dari perbuatan jahat maka terciptalah dosa. Hal ini berarti secara tidak langsung menekankan bahwa semua manusia memang terlahir jahat.
6. Anak Kembar sudah Berkelahi Dalam Rahim Ibunya
Ternyata insting manusia untuk hidup dan bersaing sudah ada sejak awal, benar-benar awal, yaitu sejak kita ada di rahim ibu kita. Sebuah hasil MRI menunjukkan bahwa anak kembar ternyata sudah berkelahi dalam rahim ibu mereka untuk mendapatkan ruang yang maksimal. Mereka akan menendang dan mendorong saudara mereka.
Mungkin inilah sebabnya mengapa banyak sekali pemikiran bahwa jika manusia sudah benar-benar terpojok atau terancam, maka mereka akan menunjukkan sifat egoisitas mereka sebagai hasil insting untuk dapat bertahan hidup. Pertanyaan terbesarnya adalah apakah ini yang menyebabkan semua kejahatan di muka bumi?
Ternyata insting manusia untuk hidup dan bersaing sudah ada sejak awal, benar-benar awal, yaitu sejak kita ada di rahim ibu kita. Sebuah hasil MRI menunjukkan bahwa anak kembar ternyata sudah berkelahi dalam rahim ibu mereka untuk mendapatkan ruang yang maksimal. Mereka akan menendang dan mendorong saudara mereka.
Mungkin inilah sebabnya mengapa banyak sekali pemikiran bahwa jika manusia sudah benar-benar terpojok atau terancam, maka mereka akan menunjukkan sifat egoisitas mereka sebagai hasil insting untuk dapat bertahan hidup. Pertanyaan terbesarnya adalah apakah ini yang menyebabkan semua kejahatan di muka bumi?
5. Berbuat Jahat Padahal Tidak Diajarkan
Kita tahu bahwa masyarakat sekitar selalu mengajarkan semua anak untuk berbuat baik, baik itu dalam sekolah, keluarga, ataupun kehidupan sosial. Walaupun semua anak diajarkan untuk berbuat baik namun seiring waktu mereka akan dapat melakukan kejahatan walaupun tidak ada yang mengajarkan perbuatan jahat itu.
Sebagai contoh bagaimanakah seorang anak dapat mulai berbohong? Dari mana mereka belajar menindas yang lemah (bully)? Dari mana mereka belajar membunuh binatang atau serangga? Walaupun tidak ada yang mengajarkan mereka, secara otomatis mereka dapat melakukan hal tersebut.
Kita tahu bahwa masyarakat sekitar selalu mengajarkan semua anak untuk berbuat baik, baik itu dalam sekolah, keluarga, ataupun kehidupan sosial. Walaupun semua anak diajarkan untuk berbuat baik namun seiring waktu mereka akan dapat melakukan kejahatan walaupun tidak ada yang mengajarkan perbuatan jahat itu.
Sebagai contoh bagaimanakah seorang anak dapat mulai berbohong? Dari mana mereka belajar menindas yang lemah (bully)? Dari mana mereka belajar membunuh binatang atau serangga? Walaupun tidak ada yang mengajarkan mereka, secara otomatis mereka dapat melakukan hal tersebut.
4. Seleksi Alam
Di sisi lain kesuksesan pasti ada kemiskinan, sama halnya dengan orang yang berada di tingkat atas, maka pasti akan ada orang yang berada di tingkat bawah. Untuk mencapai kesuksesan itu, tidaklah dapat dipungkiri bahwa pengorbanan orang lain harus dilangkahi.
Itulah sebabnya mengapa kita sering sekali mendengar bahwa seleksi alam selalu ada dalam kehidupan ini, dan mereka yang lemah tidak akan dapat berada di atas.
Contoh sederhananya adalah dalam interview kerja, kita dapat dengan sederhana melihat bahwa banyak sekali orang yang melamar untuk dapat bekerja namun hanya 1-2 orang yang terpilih dan banyak orang yang masih pengangguran.
Contoh lainnya adalah dalam dunia bisnis, kita tidak peduli seberapa layak uang yang diperoleh orang lain asalkan kita mengeluarkan uang sesedikit mungkin dan mendapatkan hasil sebanyak mungkin.
Di sisi lain kesuksesan pasti ada kemiskinan, sama halnya dengan orang yang berada di tingkat atas, maka pasti akan ada orang yang berada di tingkat bawah. Untuk mencapai kesuksesan itu, tidaklah dapat dipungkiri bahwa pengorbanan orang lain harus dilangkahi.
Itulah sebabnya mengapa kita sering sekali mendengar bahwa seleksi alam selalu ada dalam kehidupan ini, dan mereka yang lemah tidak akan dapat berada di atas.
Contoh sederhananya adalah dalam interview kerja, kita dapat dengan sederhana melihat bahwa banyak sekali orang yang melamar untuk dapat bekerja namun hanya 1-2 orang yang terpilih dan banyak orang yang masih pengangguran.
Contoh lainnya adalah dalam dunia bisnis, kita tidak peduli seberapa layak uang yang diperoleh orang lain asalkan kita mengeluarkan uang sesedikit mungkin dan mendapatkan hasil sebanyak mungkin.
3. Kekerasan sebagai Hiburan
Roma sangatlah terkenal akan hiburan mereka melalui Game Colosseum,dimana para gladiator akan menumpahkan darah gladiator lainnya. Hiburan itu sangatlah terkenal pada jamannya, namun ternyata keadaan pada jaman itu tidaklah berbeda jauh dari jaman sekarang.
Sekarang ini kita dapat melihat banyak contoh dimana kekerasan digunakan sebagai sarana hiburan dengan kedok nama "olahraga." Secara sederhana, kita dapat menamakan berbagai "olahraga" ini, dimulai dari tinju, gulat, hingga UFC (Ultimate Fighting Championship).
Lalu apa alasan dari mengapa banyak sekali orang yang menonton hiburan itu? Bahkan tidaklah jarang kita melihat hiburan itu dijadikan sarana taruhan. Mungkin saja semua itu karena sifat alami manusia yang memang menyukai kekerasan dan sifat alami manusia yang memang adalah jahat natural.
Roma sangatlah terkenal akan hiburan mereka melalui Game Colosseum,dimana para gladiator akan menumpahkan darah gladiator lainnya. Hiburan itu sangatlah terkenal pada jamannya, namun ternyata keadaan pada jaman itu tidaklah berbeda jauh dari jaman sekarang.
Sekarang ini kita dapat melihat banyak contoh dimana kekerasan digunakan sebagai sarana hiburan dengan kedok nama "olahraga." Secara sederhana, kita dapat menamakan berbagai "olahraga" ini, dimulai dari tinju, gulat, hingga UFC (Ultimate Fighting Championship).
Lalu apa alasan dari mengapa banyak sekali orang yang menonton hiburan itu? Bahkan tidaklah jarang kita melihat hiburan itu dijadikan sarana taruhan. Mungkin saja semua itu karena sifat alami manusia yang memang menyukai kekerasan dan sifat alami manusia yang memang adalah jahat natural.
2. Gen Pejuang (Warrior Gene)
Tentu dalam membahas sifat manusia, kita tidak boleh melepaskan tingkatan gen. Tahukah Anda bahwa semua manusia memiliki sebuah gen yang dikenal dengan nama "gen pejuang" atau "warrior gene."
Aslinya, gen ini memiliki nama Monoamine Oxidase A (MAO-A). Namun karena sifat dasar dari gen ini yang membuat pemiliknya agresif dan kasar maka dinamakanlah gen ini dengan nama "warrior gene."
Memiliki gen ini memang tidak akan membuat seseorang langsung menjadi kasar karena dalam beberapa persen populasi, gen ini menunjukkan aktivitas rendah atau bahkan tidak ada aktivitas sama sekali.
Walaupun begitu, peneliti menemukan bahwa mereka yang tumbuh di lingkungan keras akan membuat gen pejuang ini sangat aktif dan menyebabkan perilaku negatif. Untungnya, kaum hawa memiliki tingkat lebih rendah atas agresivitas ini dengan alasan 2 kromosom X yang menetralkan satu sama lainnnya. Pertanyaannya adalah mengapa kita harus memiliki gen ini?
Tentu dalam membahas sifat manusia, kita tidak boleh melepaskan tingkatan gen. Tahukah Anda bahwa semua manusia memiliki sebuah gen yang dikenal dengan nama "gen pejuang" atau "warrior gene."
Aslinya, gen ini memiliki nama Monoamine Oxidase A (MAO-A). Namun karena sifat dasar dari gen ini yang membuat pemiliknya agresif dan kasar maka dinamakanlah gen ini dengan nama "warrior gene."
Memiliki gen ini memang tidak akan membuat seseorang langsung menjadi kasar karena dalam beberapa persen populasi, gen ini menunjukkan aktivitas rendah atau bahkan tidak ada aktivitas sama sekali.
Walaupun begitu, peneliti menemukan bahwa mereka yang tumbuh di lingkungan keras akan membuat gen pejuang ini sangat aktif dan menyebabkan perilaku negatif. Untungnya, kaum hawa memiliki tingkat lebih rendah atas agresivitas ini dengan alasan 2 kromosom X yang menetralkan satu sama lainnnya. Pertanyaannya adalah mengapa kita harus memiliki gen ini?
1. Keberadaan Pemerintahan
Fakta sederhana dari keberadaan pemerintahan menunjukkan bahwa masyarakat akan mengarah ke kekacauan jika tidak ada hukum di dalamnya. Ini juga secara tidak langsung menunjukkan bahwa kita tidak dapat mempercayai sesama kita dan rela mengorbankan kebebasan kita untuk mendapatkan keamanan. Pada dasar ini saja, bukti jelas dari manusia terlahir jahat sudah terlihat.
Dalam keberadaan hukum pemerintahan di masyarakat saja, kita dapat melihat bahwa tindakan kejahatan masih sangat tinggi, dimulai dari pencurian, pemerkosaan, tindakan anarkis, hingga pembunuhan tetap dapat muncul dalam kehidupan bermasyarakat dengan supremasi hukum.
Fakta sederhana dari keberadaan pemerintahan menunjukkan bahwa masyarakat akan mengarah ke kekacauan jika tidak ada hukum di dalamnya. Ini juga secara tidak langsung menunjukkan bahwa kita tidak dapat mempercayai sesama kita dan rela mengorbankan kebebasan kita untuk mendapatkan keamanan. Pada dasar ini saja, bukti jelas dari manusia terlahir jahat sudah terlihat.
Dalam keberadaan hukum pemerintahan di masyarakat saja, kita dapat melihat bahwa tindakan kejahatan masih sangat tinggi, dimulai dari pencurian, pemerkosaan, tindakan anarkis, hingga pembunuhan tetap dapat muncul dalam kehidupan bermasyarakat dengan supremasi hukum.
Sumber :
ConversionConversion EmoticonEmoticon